Mamot Akan Dihidupkan Kembali
Selasa, 6 Mei 2025

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Mamot Akan Dihidupkan Kembali

Wednesday, April 10, 2019

Para ilmuwan menargetkan untuk menghidupkan kembali binatang purba mamot yg punah sekitar 10.000 tahun lalu.

Para ilmuwan menargetkan untuk menghidupkan kembali binatang purba mamot yg punah sekitar  Mamot Akan Dihidupkan Kembali

Sebuah tim peneliti akan mencoba untuk membangkitkan spesies mamot tersebut dengan menggunakan teknologi kloning sehabis mendapat jaringan binatang purba tersebut demam isu panas ini dari bangkai mamot yg dijaga di laboratorium mamot Rusia. Teknik untuk mengekstrak DNA dari sel-sel beku sudah ditemukan.

"Persiapan untuk merealisasikan tujuan ini telah dilaksanakan," kata Prof. Akira Iritani, ketua tim peneliti tersebut & seorang pensiunan profesor terhormat dari Universitas Kyoto.

Rencananya, inti-inti sel mamot akan dimasukkan ke dalam sebuah sel telur gajah di mana inti-inti selnya telah dikeluarkan untuk membuat embrio yg mengandung gen mamot.

Embrio tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim gajah dengan cita-cita bahwa binatang tersebut akan melahirkan seekor bayi mamot.

Para peneliti dari Kinki University's Graduate School of Biology-Oriented Science and Technology memulai studi itu pada tahun 1997.

Dalam tiga kesempatan, tim tersebut mengambil kulit mamot & jaringan otot yg digali dalam kondisi yg baik dari tanah yg secara permanen beku (permafrost) di Siberia.

Namun, kebanyakan inti-inti dalam sel dirusak oleh kristal-kristal es & tidak sanggup digunakan. Rencana untuk mengkloning mamot ditinggalkan.

Pada tahun 2008, Dr. Teruhiko Wakayama dari Kobe's Riken Center for Developmental Biology berhasil mengkloning seekor tikus dari sel-sel tikus tersebut yg telah dibekukan selama 16 tahun. Pencapaian tersebut merupakan yg pertama di dunia.

Berdasarkan teknik Wakayama, tim Iritani menemukan sebuah teknik untuk mengekstrak inti-inti sel telur, hanya 2 sampai 3 persen yg masih dalam kondisi baik, tanpa merusak mereka.

Musim semi lalu, tim tersebut mengun&g Minoru Miyashita, seorang profesor dari Universitas Kinki yg pernah mengepalai Kebun Binatang Tennoji Osaka, untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Miyashita meminta banyak sekali kebun binatang untuk mendonorkan sel-sel telur gajah jikalau gajah betina mereka mati.

Tim tersebut juga mengun&g kepala laboratorium penelitian mamot Rusia & dua peneliti gajah Afrika dari A.S. sebagai profesor tamu di universitas tersebut. Penelitian itu menjadi perjuangan ga.bungan antara Jepang, Rusia & Amerika Serikat.

Apabila embrio kloning mamot bisa, diciptakan, Miyashita & para peneliti A.S., yg hebat dalam fertilisasi binatang dalam lingkungan buatan, akan mentransplantasikan embrio tersebut ke sebuah gajah Afrika.

Tim tersebut menyampaikan jikalau semuanya berjalan sesuai rencana, seekor mamot akan dilahirkan dalam lima sampai enam tahun.

"Jika sebuah embrio kloning sanggup diciptakan, kami perlu mendiskusikannya, sebelum mentransplantasikannya ke dalam rahim, bagaimana memelihara mamot tersebut & apakah akan diperlihatkan ke publik," kata Iritani. "Setelah mamot itu dilahirkan, kami akan mengusut ekologi & gennya untuk mempelajari mengapa spesies tersebut punah & faktor-faktor lainnya."

Kategori Terkait:

Informasi Terkait:

Loading