Para peneliti membuat peralatan nano yg bisa, merakit diri sendiri & bisa, bergerak & berubah bentuk sesuai permintaan.
DNA
Dengan menjiplak prinsip-prinsip yg terdapat di alam, sebuah tim di Institut Wyss bab Teknik Biologi, Hardvard Medical School & Institut Kanker Dana-Farber membuat peralatan nano yg terbuat dari DNA yg bisa, merakit diri sendiri & bisa, diprogram untuk bergerak & berubah bentuk sesuai permintaan. Berbeda dengan teknologi nano yg ada, peralatan nano yg bisa, diprogram ini sangat cocok untuk aplikasi medis alasannya DNA secara biologis cocok & bisa, didegradasi.
Dibuat pada skala 1:1.000.000.000 meter, tiap peralatan terbuat dari molekul DNA untai tunggal bulat yg kalau digabungkan dengan banyak bab kecil DNA tambahan2 bisa, merakit diri sendiri menjadi struktur tiga dimensi menyerupai yg ditetapkan sebelumnya. Spiral gkamu bergabung menjadi topangan linear keras yg lebih besar yg terhubung oleh DNA untai tunggal dominan. DNA untai tunggal ini menarik topangan-topangan menjadi bentuk tiga dimensi, bagaikan tali tambatan yg menarik tiang-tiang tenda untuk membentuk sebuah tenda. Kekuatan & stabilitas struktur tersebut berasal dari cara mendistribusikan & mengimbangi kekuatan netral tegangan & tekanan.
Prinsip arsitektur yg dikenal sebagai tensegrity ini telah menjadi perhatian para seniman & arsitek selama bertahun-tahun, tapi hal itu juga terdapat di banyak sekali penjuru alam. Sebagai teladan badan manusia, tulang-tulang berfungsi sebagai topangan tekanan ditemani otot, tendon & sendi berfungsi sebagai pembawa tegangan yg buat kita bisa, bangun melawan gravitasi. Prinsip yg sama mengatur bagaimana sel mengontrol bentuknya pada skala mikro.
"Teknologi gres nano yg bisa, merakit diri sendiri ini bisa, mengarah kepada peralatan-peralatan medis skala nano & sistem pendistribusian obat menyerupai tiruan virus yg membawa obat pribadi ke sel yg sakit," kata rekan peneliti & administrator Institut Wyss Don Ingber. Sebuah peralatan nano yg bisa, membuka oleh sinyal mekanis / kimia bisa, memastikan bahwa tak hanya obat datang pada sasaran yg diinginkan tapi juga dilepaskan kapan & di mana sesuai keinginan.
"Alat serba guna ini bisa, membantu kita buat hal-hal berkhasiat untuk pendistribusian obat canggih & pengobatan regeneratif," kata kepala peneliti William Shih yg merupakan anggota inti Fakultas Wyss & rekan sejawat Profesor Biologi Kimia & Farmakologi Molekul di HMS & Institut Kanker Dana Farber. "Kami juga mempunyai mesin fotocopy DNA yg dikembangkan alam untuk kita," yg buat peralatan-peralatan ini praktis dirakit.
Kemampuan gres ini "merupakan bab yg disambut dengan besar hati dalam kotak perperalatanan teknologi nano DNA struktural," kata Need Seeman, seorang Profesor Kimia di Universitas New York.
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: