Perusahaan Google mengencangkan tali privasi para karyawannya untuk memastikan mereka tidak mengganggu orang saat mesin pencari terkemuka di internet tersebut mengumpulkan & menyimpan info ihwal para penggunanya.
Gambar Google dari commons.wikimedia.org
Selain mempromosikan pegawai lamanya Alma Whitten sebagai administrator privasi perusahaan tersebut, Google menyampaikan pada hari Jumat bahwa "dia" akan mewajibkan semua karyawannya yg berjumlah 23.000 untuk menjalani pembinaan privasi. Perusahaan itu juga memperkenalkan lebih banyak pengecekan yg bertujuan untuk memastikan para pekerja mematuhi peraturan-peraturannya.
Ukuran privasi Google yg lebih ketat nampaknya merupakan respon terhadap pelanggaran-pelanggaran yg terjadi baru-baru ini yg telah mengakibatkan banyak sekali pertanyaan ihwal kebijakan serta kontrol internal perusahaan tersebut.
Pada pola paling gamblang yg mengindikasikan perusahaan tersebut mempunyai kapasitas yg baik terhadap apa yg dilakukan oleh para pekerjanya, Google mengakui pada bulan Mei bahwa salah satu insinyurnya telah membuat suatu kegiatan yg memvakumkan info eksklusif yg mungkin sensitif, termasuk surel & password, dari jaringan nirkabel yg tidak kondusif saat mobil-mobil Google menjelajahi banyak sekali lokasi di dunia. Utamanya kendaraan-kendaraan tersebut dikirimkan untuk mengambil foto-foto untuk layanan peta online Google, tapi mobil-mobil tersebut juga membawa perperalatanan untuk mencatat lokasi jaringan-jaringan Wi-Fi.
Insiden itu yg dinamakan sebagai "Wi-Spy" oleh beberapa kritikus, disebabkan oleh "kesalahan seorang insinyurnya & juga kekurangan kontrol untuk memastikan bahwa mekanisme yg diharapkan untuk memproteksi privasi dipatuhi," Komisioner Privasi Kanada Jennifer Stoddart menyimpulkan dalam sebuah laporan ahad ini.
Beberapa negara lainnya meman&g tajam terhadap Google lantaran mengambil 600 gigabit data (setara dengan satu perpustakaan akademik bertingkat enam) dari sistem-sistem Wi-Fi selama lebih dari dua tahun sebelum mendeteksi satu duduk masalah lima bulan kemudian sebagai respon terhadap pertanyaan dari para pembuat peraturan di Jerman.
Google mulanya menyampaikan bahwa beliau hanya mengambil sedikit penggalan aktifitas online orang-orang, tapi penyelidikan Kanada tetapkan bahwa keseluruhan surel, password & situs-situs web telah diambil & disimpan. Dalam mengkonfirmasi penemuan-penemuan Kanada hari Jumat Google menyampaikan beliau mau menghapus semua data Wi-Fi yg tersisa pada komputer-komputernya secepat mungkin, tapi harus menahan sebagian besar info tersebut saat pihak-pihak berwenang di banyak sekali negara melaksanakan penyelidikan mereka sendiri.
Sejauh ini, Google telah membersihkan data Wi-Fi yg diambilnya di Irlandia, Austria, Denmark & Hongkong sesudah memperoleh ijin dari para pembuat peraturan di negara-negara itu. Perusahaan tersebut masih mempunyai data dari sekitar 20 negara lain termasuk Amerika Serikat yg se&g menyidik pelanggaran tersebut.
Walaupun beberapa negara telah menyatakan bahwa pengintaian Wi-Fi Google merupakan aktifitas ilegal, perusahaan tersebut tetap mempertahankan bahwa beliau tidak melanggar aturan aturan apapun bahkan saat pihak administrasi meminta maaf atas sikap buruknya.
Usaha santunan privasi Google nampaknya dicurigai sekali lagi sesudah blog Gawker melaporkan bahwa seorang insinyur Google di kantor Kirkland, Washington menggunakan laba jabatannya untuk memata-matai akun online empat orang remaja. Dipicu oleh laporan tersebut, bulan kemudian Google mengakui bahwa beliau telah memecat insinyur tersebut lantaran melangggar kebijakan privasinya.
Menjaga akidah publik sangat penting bagi Google lantaran keberhasilan mesin pencarinya serta elemen-elemen perjuangan jangka panjangnya bergantung sebagian pada kemampuannya untuk membangun basis data mengenai preferensi-preferensi para penggunanya. Di antara hal lainnya, Google meyakini bahwa info tersebut membantunya memperlihatkan hasil pencarian yg lebih baik dari pada saingan-saingannya serta menjual lebih banyak iklan yg secara virtual menghasilkan seluruh pendapatan perusahaan tersebut.
Google yg bermarkas di Mountain View, California, bahkan berharap untuk lebih besar lagi menjadi penggalan dari kehidupan online orang-orang dengan memperkenalkan lebih banyak fitur jejaring sosial pada situs webnya semoga beliau bisa, bersaing lebih baik dengan Facebook dalam hal menghubungkan sahabat-sahabat serta anggota keluarga secara online yg merupakan lahan yg semakin menguntungkan. Ketika Google memperkenalkan sebuah pilihan jejaring sosial ke dalam layanan surel gratisnya pada bulan Februari, banyak pengguna protes lantaran fitur tersebut mengekspos contact list mereka tanpa persetujuan terlebih dahulu.
https://agpolicysoup.blogspot.com/search?q=creating-stronger-privacy-controls
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: