Pemikir Mempunyai Otak Yang Berbeda

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Pemikir Mempunyai Otak Yang Berbeda

Friday, June 28, 2019

Berpikir itu baik, tapi jangan terlalu banyak, kata para ilmuwan.

sel lebih banyak di bab otak yg dikenal sebagai  Pemikir Memiliki Otak Yang Berbeda

Orang-orang yg berpikir lebih banyak, mempunyai sel-sel lebih banyak di bab otak yg dikenal sebagai frontal lobes.

Para ilmuwan Inggris dalam publikasinya di Science melihat bagaimana ukuran otak berbeda tergantung pada seberapa banyak orang berpikir ihwal keputusan-keputusan.

Namun sebuah survei nasional di Inggris baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang tertentu berpikir terlalu banyak ihwal kehidupan menyerupai yg dilansir oleh BBC.

Ingatan / memori orang-orang ini kurang baik & mereka mungkin juga depresi.

Stephen Fleming yg merupakan anggota tim University College London (UCL) yg melaksanakan penelitian itu mengatakan: "Baygkan kau ada dalam program kuis 'Who wants to Be a Millionaire' & kau tak yakin dengan balasan kamu. Anda bisa, menggunakan kesempatan untuk bertanya kepada audiens untuk membantu."

Tim London meminta 32 orang relawan untuk buat keputusan-keputusan yg sulit. Mereka harus melihat dua gambar hitam & abu-abu yg sangat menyerupai & menentukan mana yg lebih terang.

Kemudian mereka harus menyampaikan seberapa yakinkah mereka terhadap balasan mereka dalam skala satu sampai enam. Meski sulit untuk melihat perbedaannya, gambar-gambar tersebut diatur supaya agar tingkat kesulitannya sama untuk semua relawan.

Orang-orang yg lebih yakin dengan balasan mereka mempunyai sel-sel otak lebih banyak di bab depan otak yg dikenal dengan anterior prefrontal cortex.

Bagian otak ini dihubungkan dengan banyak gangguan / penyakit mental & otak, termasuk autisme. Studi-studi sebelumnya melihat bagaimana bab ini berfungsi saat orang buat banyak sekali keputusan dalam kondisi nyata, tapi tidak pada perbedaan antara individu.

Penelitian tersebut merupakan yg pertama memperlihatkan bahwa ada perbedaan fisik di antara orang-orang dengan memperhitungkan seberapa besar bab ini. Perbedaan-perbedaan ukuran ini berkaitan dengan seberapa banyak mereka memikirkan keputusan mereka sendiri.

Para peneliti berharap bahwa mengetahui lebih banyak ihwal jenis perbedaan ini bisa, membantu orang-orang yg mengalami gangguan mental.

Rekan peneliti Dr. Rimona Weil dari Institut Kognisi Neurosains UCL mengatakan: "Saya pikir hal itu mempunyai implikasi penting bagi pasien-pasien gangguan mental yg mungkin tidak mempunyai wawasan cukup ihwal penyakit mereka sendiri."

Dia menambahkan bahwa mereka berharap bisa, meningkatkan kemampuan para pasien untuk mengenali bahwa mereka mempunyai suatu penyakit & tidak lupa untuk mendapat pengobatan.

Namun, memikirkan berlebihan ihwal pikiran kau sendiri barangkali tidaklah baik seluruhnya.

Psikolog kognisi Dr. Tracy Alloway dari Universitas Stirling yg tidak terlibat dalam studi terbaru itu menyampaikan bahwa beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk memikir-mikirkan terlalu berlebihan & hal ini mengarah kepada resiko depresi.

Lebih dari 1.000 orang mengambil bab dalam sebuah studi nasional yg menghubungkan satu jenis ingatan yg disebut "ingatan aktif" kepada kesehatan mental.

Ingatan aktif melibatkan kemampuan untuk mengingat potongan-potongan warta untuk waktu singkat, tapi juga saat kau mengingat potongan-potongan warta itu kau melaksanakan sesuatu terhadap warta itu.

Misalnya kau mungkin harus mengingat warta ihwal di mana kau melihat bentuk-bentuk & warna-warna & juga menjawab pertanyaan menyerupai apa bentuk-bentuk & warna-warna itu terlihat.

Mereka yg mempunyai ingatan aktif kurang baik yakni 10-15% orang-orang yg hanya bisa, mengingat dua hal, cenderung mempertimbangkan hal-hal & memikir-mikirkan berlebihan.

Temuan-temuan ini dipresentasikan di Festival Sains Inggris yg dilaksanakan tahun ini di Universitas Aston di Birmingham.

Kategori Terkait:

Informasi Terkait: