Ternyata katak tak hanya merindukan bulan saja tapi bisa, juga meramal
Buktinya tiba dari populasi katak yg meninggalkan koloni kawasan mereka berkembang biak tiga hari sebelum gempa bumi yg melkamu L'Aquila di Italia pada tahun 2009. Bagaimana katak mencicipi gempa belumlah jelas, namun kebanyakan induk & jantan melarikan diri. Mereka bereaksi walaupun koloni mereka berada 74km dari episentrum gempa, kata ilmuwan biologi di Majalah Ilmiah Hewan. Sulit untuk secara objektif & terukur mempelajari bagaimana para binatang berespon terhadap aktifitas seismik, sebagian dikarenakan gempa bumi jarang terjadi & tak sanggup diprediksi. Beberapa penelitian telah dilakukan perihal bagaimana para binatang piaraan merespon, tapi mengukur respon binatang liar lebih sulit. Bahkan mereka yg diketahui bereaksi, menyerupai ikan, binatang pengerat & ular cenderung melakukannya sesaat sebelum gempa bumi terjadi, daripada beberapa hari sebelum kejadian.
Bagaimana katak mencicipi aktifitas seismik yg akan tiba secara sempurna belumlah jelas. Perubahan2 sikap katak bertepatan dengan gangguan pada ionosfer, lapisan elektromagnetis paling atas dari atmosfer bumi, yg dideteksi oleh para peneliti di sekitar waktu gempa L'Aquila menggunakan sebuah teknik yg dikenal sebagai penyuaraan frekuensi radio sangat rendah. Perubahan2 menyerupai itu pada atmosfer secara bergantian oleh beberapa ilmuwan dihubungkan kepada pelepasan gas radon, / gelombang gravitasi, sebelum gempa bumi terjadi. Pada masalah gempa L'Aquila, DR. Grant tidak bisa, memilih apa yg mengakibatkan gangguan di ionosfer. Namun, penemuannya memang memperlihatkan bahwa katak sanggup mendeteksi sesuatu. "Temuan kami memperlihatkan bahwa para katak bisa, mendeteksi banyak sekali petunjuk pra-seismik menyerupai pelepasan gas & partikel-partikel perangsang, & memakainya sebagai bentuk peringatan dini gempa," katanya.
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: