Partikel Antimateri Ditemukan Dalam Bumi

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Partikel Antimateri Ditemukan Dalam Bumi

Sunday, July 21, 2019

Para ilmuwan melaporkan bahwa partikel-partikel antimateri eksotis dideteksi jauh di dalam bumi.

partikel antimateri eksotis dideteksi jauh di dalam bumi Partikel Antimateri Ditemukan Dalam Bumi

Mempelajari partikel tersebut yg diaanggap merupakan hasil dari penguraian radioaktif dalam Bumi bisa, buat para ilmuwan lebih mengerti bagaimana pedoman panas dalam planet kita mensugesti kejadian-kejadian di permukaan ibarat gunung berapi & gempa bumi.

Partikel-partikel yg disebut geoneutrinos terbuat dari bahan asing berjulukan antimateri yg keadaannya terbalik dari bahan biasa. Ketika partikel biasa ibarat elektron bertemu antimaterinya yg disebut positron, keduanya saling menghilangkan diri dalam ledakan yg kuat.

Geoneutrino merupakan antimateri dari neutrino yg sangat ringan, partikel yg terbentuk di dalam matahari saat sinar kosmis mengenai atom normal. Penelitian terdahulu yg disebut KamLAND di Jepang menemukan tkamu-tkamu permulaan perihal kemungkinan geoneutrinos pada tahun 2005.

Para peneliti di kerja sama Borexino di Laboratorium Nasional Gran Sasso dari Institut Fisika Nuklir Italia menemukan geoneutrino dalam sebuah bola detektor yg berisi 1.000 ton hidrokarbon cair. Bola ini tertutup dalam sebuah bola baja lebih besar di mana susunan detektor foto yg sangat sensitif terfokus pada bab dalam bola nilon. Kedua lapisan ditutup dengan bola baja berdiameter 13,7 m yg menahan 2.400 ton air murni.

Seluruh eksperimen dikubur hampir 1,6 km di bawah permukaan gunung Gran Sasso di Italia.

Semua pembentengan ini dilakukan untuk mencegah eksperimen mendeteksi partikel lain di luar neutrino & geoneutrino. Partikel-partikel ini sangat sulit ditemukan alasannya mereka melewati hampir segalanya tanpa melaksanakan interaksi apa pun. Hampir setahun mencari geoneutrino, eksperimen tersebut hanya mendeteksi beberapa sinyal. Deteksi solar neutrino yg dalam teladan berbeda lebih banyak.

Para peneliti menguraikan hasil dua tahun penelitian mereka dalam sebuah paper yg dipublikasi di journal Physics Letters B edisi bulan April.

"Ini merupakan hasil penting," kata rekan peneliti Frank Calaprice yg merupakan fisikawan di Universitas Princeton, New Jersey. "Ini memperlihatkan bahwa geoneutrino telah dideteksi & dengan terperinci memperlihatkan peralatan gres untuk mempelajari bab dalam Bumi."

Geoneutrino diperkirakan terbentuk dari penguraian radioaktif uranium, torium & potasium dalam kerak Bumi (lapisan terjauh) & mantel (lapisan di bawahnya yg terbentang hingga 2.90 km di bawah permukaan).

Para peneliti berharap bahwa dengan mempelajari geoneutrino, mereka bisa, mengetahui lebih perihal bagaimana elemen-elemen se&g terurai menambah panas di bawah permukaan bumi & mensugesti proses-proses ibarat konveksi di mantel. Apakah penguraian radioaktif mendominasi pemanasan di lapisan ini / hanya menambah panas dari sumber lain merupakan pertanyaan terbuka.

Konveksi merupakan sebuah proses pencampuran yg dibawa oleh panas yg menekan pedoman bebatuan panas dari dalam ke permukaan planet. Hal ini menggerakkan lempeng tektonik, mengubah benua, melebarkan dasar lautan, & menjadikan gunung api meletus & gempa bumi mengguncang.

Hasil dari penelitian gres memperlihatkan bahwa aktifitas radioaktif dalam Bumi mungkin memperlihatkan bantuan pada pemanasan di mantel, kata Calaprice.

Kategori Terkait: