Sel Surya Mikro Yang Dapat Memperbaiki Diri Sendiri
Jum'at, 25 April 2025

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Sel Surya Mikro Yang Dapat Memperbaiki Diri Sendiri

Thursday, July 4, 2019

Para peneliti mendemonstrasikan sel-sel surya kecil yg sanggup memperbaiki dirinya sendiri yg memperpanjang waktu penggunaannya.

sel surya kecil yg sanggup memperbaiki dirinya sendiri yg memperpanjang waktu penggunaan Sel Surya Mikro Yang Bisa Memperbaiki Diri Sendiri

Sel-sel tersebut menggunakan protein flora yg mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.

Sel-sel tersebut merakit diri sendiri dari adonan protein-protein, tabung-tabung karbon sangat kecil & bahan lainnya.

Mekanisme memperbaiki diri sendiri ini yg diberitakan di Nature Chemistry bisa, mengarah kepada sel-sel surya yg sanggup bertahan lama.

Rancangan & pengembangan sel surya merupakan salah satu bi&g sains yg paling menggairahkan, sebagian dikarenakan sinar matahari merupakan sumber energi paling melimpah untuk bumi yg bisa, diperbaharui.

Lebih dari itu, alam telah menandakan bahwa sinar matahari bisa, diambil & diubah menjadi bentuk-bentuk energi lain dengan tingkat efisiensi tinggi & prosedur memperbaiki diri sendiri yg mengkompensasi sifat-sifat merusak sinar matahari.

"Sinar matahari sangat merusak ketika mengena oksigen," kata Michael Strano, seorang insinyur kimia Massachusetts Institute of Technology yg memimpin penelitian itu.

"Itu sebabnya mengapa kita menjadi tua, & mengapa ketika plastik / kertas yg terkena sinar matahari di luar menjadi pudar."

Campuran destruktif matahari & oksigen mengindikasikan bahwa banyak sel surya terbaik di laboratorium yg mungkin tidak sanggup bertahan dengan baik ketika digunakan, berdasarkan klarifikasi Profesor Strano yg dilansir oleh BBC News.

"Ada semacam perlombaan di kalangan ilmuwan dunia untuk buat sel dengan tingkat efisiensi tertinggi, tapi sangat sedikit orang bertanya apa yg terjadi terhadap sel itu ketika kau memasangnya selama beberapa jam / beberapa ahad / beberapa bulan," katanya.

Sekarang profesor Strano & koleganya menggunakan sentra reaksi fotosintetis yg merupakan salah satu serpihan pabrik yg dikembangkan alam, untuk meningkatkan waktu pemakaian sel surya.

Mereka juga menggunakan lipid, molekul yg berpasangan menyerupai dinding semua sel-sel hidup, & tabung karbon nano, karbon murni sangat kecil yg populer akan sifat-sifat kelistrikannya.

Yang terakhir mereka menambahkan surfactant, sebuah molekul yg menyerupai sabun lemak yg memisahkan molekul-molekul tertentu & tetap buatnya terpisah.

Yang mengherankan bagi tim peneliti, adonan yg bermacam-macam ini, ketika surfactant dipompa keluar, bisa, merakit diri sendiri menjadi sel-sel surya, masing-masing hanya berukuran beberapa nanometer.

Lipid berpasang-pasangan membentuk piringan yg terpasang pada tabung nano di satu sisi & pada pusat-pusat reaksi di sisi lainnya.

Cahaya yg tiba dikumpulkan di sentra reaksi, membebaskan elektron yg diteruskan oleh lipid-lipid & ke tabung nano.

Di dalam sel fotoelektrokimia, elektron-elektron tersebut bisa, diambil & bahu-membahu menghasilkan arus listrik.

Surfactant ditambahkan bersama beberapa protein untuk mengganti kerusakan oleh sinar matahari, & formulanya selesai.

Ketika surfactant dikeluarkan, kepingan-kepingan itu merakit kembali menjadi sel-sel surya murni.

Profesor Strano menyampaikan bahwa efisiensi sel-sel menyerupai yg telah dirancang hanya merupakan serpihan kecil yg disediakan oleh sel surya terbaik dikala ini.

Dia menyampaikan walaupun pencapaian besar masih didapatkan dalam efisiensi begitu eksperimen itu disempurnakan, pandangan gres di balik penelitian itu sama pentingnya dengan penelitian di masa yg akan datang.

"Laporan kami mempunyai kegunaan untuk mulai memikirkan ihwal peralatan-peralatan yg bisa bertahan seumur hidup & meminjam konsep-konsep yg disediakan alam. Dapatkah kita buat sel-sel yg mempunyai waktu pemakaian tak terbatas?

Kategori Terkait:

Loading