Komet Mungkin Membawa Kehidupan Ke Bumi

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Komet Mungkin Membawa Kehidupan Ke Bumi

Saturday, June 29, 2019

Kehidupan di Bumi mungkin berasal dari luar, berdasarkan penelitian baru.

Kehidupan di Bumi mungkin berasal dari luar Komet Mungkin Membawa Kehidupan Ke Bumi

Simulasi komputer mengatakan bahwa rantai panjang mengandung ikatan karbon-nitrogen bisa, terbentuk selama kompresi cepat es komet. Pada proses pemuaian, rantai panjang tersebut putus & membentuk kompleks-kompleks yg mengandung asam amino glisin yg merupakan pembangun protein.

Penelitian gres para ilmuwan di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore (LNLL) mengatakan bahwa komet-komet yg menabrak Bumi jutaan tahun yg kemudian mungkin telah menghasilkan asam amino yg merupakan blok-blok pembangun kehidupan.

Asam amino sangat penting bagi kehidupan & berfungsi sebagai blok-blok pembangun protein yg merupakan rantai-rantai linier asam amino.

Di edisi 12 September jurnal Nature Chemistry, Nir Goldman dari LNLL & para koleganya menemukan bahwa melekul-molekul yg ditemukan pada komet-komet (seperti air, amonia, metanol & karbon dioksida) mungkin saja menjadi pendorong kehidupan di Bumi. Timnya menemukan bahwa kompresi cepat & pemanasan es komet yg menabrak Bumi bisa, menghasilkan kompleks-kompleks yg ibarat asam amino glisina.

Penelitian asal kehidupan pada mulanya memfokuskan pada produksi asam-asam amino dari bahan2-bahan2 organik yg sudah ada di Bumi. Namun, penelitian lebih lanjut mengatakan bahwa kondisi atmosfer Bumi sebagian besar terdiri dari karbon dioksida, nitrogen & air. Eksperimen pemanasan cepat & banyak sekali perhitungan kesudahannya menandakan bahwa sintesis molekul-molekul organik yg diharapkan untuk menghasilkan asam amino tak akan terjadi pada tipe lingkungan ini.

"Ada suatu kemungkinan bahwa produksi / pengiriman molekul-molekul prebiotik berasal dari sumber-sumber ekstraterestrial," kata Goldman. "Pada keadaan awal Bumi, kita tahu bahwa ada pemboman dahsyat komet-komet & asteroid-asteroid yg membawa massa organik lebih besar dari yg mungkin sudah ada di Bumi."

Komet-komet mempunyai ukuran yg berbeda-beda mulai dari 1,6 km hingga 56 km. Komet-komet berukuran demikian yg melewati atmosfer Bumi menjadi panas bab luarnya tapi bab dalamnya tetap dingin. Pada ketika bertabrakan dengan permukaan planet, gelombang getaran dihasilkan alasannya yaitu kompresi mendadak.

Gelombang getaran bisa, menghasilkan tekanan berpengaruh & suhu / temperatur dengan tiba-tiba yg bisa, menghipnotis reaksi kimia dalam komet sebelum berinteraksi dengan lingkungan planet. Konsensus publik sebelumnya menyatakan bahwa pengiriman / produksi asam amino dari peristiwa-peristiwa ukiran ini ialah tidak mungkin alasannya yaitu pemanasan tinggi (ribuan derajat Kelvin) dari ukiran akan menghancurkan setiap molekul-molekul yg berpotensi membangun kehidupan. (1 Kelvin sama dengan 457 derajat Fahrenheit / 236 derajat Celcius).

Namun, Goldman & para koleganya mempelajari bagaimana suatu ukiran di mana es ekstraterestrial menabrak planet dengan pukulan cepat bisa, menghasilkan temperatur yg lebih rendah.

"Dalam situasi ini, bahan2-bahan2 organik kemungkinan bisa, disintesiskan di bab dalam komet selama kompresi cepat & bertahan dari tekanan & temperatur tinggi," kata Goldman. "Begitu bahan2 yg terkompresi memuai, asam-asam amino stabil bisa, bertahan terhadap interaksi dengan atmosfer planet / lautan. Proses-proses ini bisa, menghasilkan konsentrasi-konsentrasi spesies-spesies organik prebiotik yg ada di Bumi dari material-material yg berasal dari luar angkasa."

Dengan menggunakan simulasi molekular dinamis, tim LNLL mempelajari kompresi cepat dalam adonan es astrofisik prototipikal (mirip dengan komet yg menabrak Bumi) pada tekanan & temperatur ekstrim. Mereka menemukan bahwa ketika material itu mengalami proses dekompresi, asam-asam amino pembentuk protein sangat mungkin terbentuk.

http://www.llnl.gov/

Kategori Terkait: