Atmosfer Bawah Bumi (Troposfer) Memanas
Selasa, 22 April 2025

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Atmosfer Bawah Bumi (Troposfer) Memanas

Saturday, May 4, 2019

Troposfer yg merupakan bab atmosfer bawah paling bersahabat dengan Bumi se&g memanas yg secara luas konsisten baik dengan dugaan teoritis maupun pemodelan iklim, berdasarkan studi ilmiah baru.

Troposfer yg merupakan bab atmosfer bawah paling bersahabat dengan Bumi se&g memanas yan Atmosfer Bawah Bumi (Troposfer) Memanas
Foto: Flickr

Studi tersebut dilakukan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) & NOAA-North Carolina State University Cooperative Institute for Climate and Satellites (CICS).

Sejak pengembangan pemodelan iklim pertama tahun 1960an, troposfer telah diproyeksikan memanas bersama permukaan Bumi alasannya ialah peningkatan jumlah gas rumah beling di atmosfer. Dugaan ini tidak secara signifikan berubah bahkan dengan banyak sekali kemajuan utama dalam pemodelan iklim. Demikian menyerupai yg dikutip dari Physorg (16/11/10).

Namun pada tahun 1990an, banyak sekali pengamatan yg dilakukan tidak menunjukkan bahwa troposfer akan memanas walaupun temperatur permukaan memanas dengan cepat. Kekurangan pemanasan troposferik ini dipakai oleh beberapa pihak untuk menanyakan baik realitas tren pemanasan permukaan maupun reliabilitas pemodelan iklim sebagai instrumen. Studi NOAA yg berjudul "Tropospheric Temperature Trends: History of an Ongoing Controversy" secara ekstensif meninjau kembali analisa ilmiah relevan & menemukan bahwa tak ada lagi bukti ketidaksesuaian fundamental & bahwa troposfer se&g memanas.

"Dengan melihat pada perubahan2 temperatur troposferik yg diamati & dugaan pemodelan iklim selama ini, bukti kini mengindikasikan bahwa tak ada hal ketidaksesuaian fundamental sesudah memperhitungkan ketidaktentuan baik dalam pemodelan maupun pengamatan," kata Peter Thorne yg merupakan ilmuwan senior CICS di Asheville, North Carolina serta peneliti senior di NC State.

"Melihat ke masa depan, hanya dengan bermacam-macam observasi & analisis data yg penuh semangat kita bisa, berharap untuk secara memadai memahami tren temperatur troposferik," kata Dian Seidel yg merupakan ilmuwan NOAA di Air Resources Laboratory di Silver Spring, Maryland.

Makalah tersebut yg ditulis bersama dengan para peneliti dari NOAA, NOAA-NCSU Cooperative Institute for Climate and Satellites, the United Kingdom Met Office, & Universitas Reading di Inggris, diterbitkan di Climate Change. Walaupun ini merupakan tinjauan komprehensif pertama literatur ilmiah tersebut dalam pokok pembicaraan ini, hal tersebut bukanlah pernyataan simpulan terhadap tren temperatur troposferik.

http://news.ncsu.edu/releases/troposphere/

Kategori Terkait:

Informasi Terkait:

Loading