[Sains Box] Lady Dai, Sosok Mumi Terbaik Di Dunia Yang Penuh Misteri
Dia ialah seorang darah biru kecil, tetapi Lady Dai terperinci menikmati hiasan glamor dari kiprahnya sbg istri seorang darah biru provinsi selama Dinasti Han pada kurun kedua SM.
Terkubur jauh di dalam lereng bukit di selatan-tengah Cina, makamnya yg diawetkan dengan tepat ditemukan pada tahun 1972 oleh para pekerja yg menggali daerah santunan serangan udara. Ruangan kecil dipenuhi dengan benda-benda yg mendefinisikan kehidupannya yg nyaman menyerupai diantaranya pernis indah, gaun, sandal, produk kecantikan, dan wadah masakan favoritnya, termasuk belibis dan burung lainnya.
Baca Juga:
- Peninggalan Benua Yang Hilang Ditemukan di Bawah Es Antartika
- Misteri Air Terjun 'Ketel Setan' Yang Tanpa Ujung
Vena Lady Dai masih penuh dengan darah, dan hampir semua jaringan lunaknya masih utuh. Kulitnya cukup elastis sehingga para peneliti sanggup menekuk lengan dan kakinya. Salah satu mumi terbaik yg diawetkan di dunia, Lady Dai sangat terpelihara dengan baik sehingga dokter Cina masih sanggup melsayakan otopsi meski lebih dari 2.000 tahun sesudah kematiannya.
Mereka menemukan bahwa itu ialah cinta kehidupan yg baik yg mungkin membawanya keluar darinya. Dia mungkin dimanjakan, tapi Lady Dai sama sekali tidak sehat. Meskipun ia gres berusia sekitar 50 tahun, otopsi mengungkapkan adanya serangkaian komplikasi kesehatan yg termasuk kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi dan schistosomiasis, serta jerawat parasit. Meskipun mempunyai penyakit ini, Lady Dai mempertahankan gaya hidup mewahnya hingga akhir, meski kesehatan yg jelek mengejarnya.
"Dia berlebihan, mungkin dalam sebuah pesta ... dan lalu ia mengalami serangan jantung dan itu ialah selesai dari dirinya," kata Charles Higham, seorang peneliti di University of Otago di Selandia Baru, yg telah mempelajari Lady Dai secara ekstensif.
Sesuai dengan posnya, Lady Dai dimakamkan di sebuah makam yg juga berisi suami dan putranya, meskipun badan mereka tidak terawetkan dengan baik. Dia dibungkus dengan puluhan lapis sutra dan dibaringkan dalam rangkaian empat peti mati berlapis yg dilapisi pernis. Untuk menahan udara dan air, pembangun makam membungkus seluruh makam kayu cemara di lapisan arang dan tanah liat kaolin beberapa kaki tebalnya. Para arkeolog juga menemukan jejak merkuri di dalam peti matinya, menawarkan bahwa logam beracun itu mungkin telah dipakai sbg distributor antibakteri.
"Han mempunyai gagasan bahwa kalau Anda ingin pergi ke darul abadi dan hidup selamanya, Anda harus menjaga tubuh," kata Higham. "Mereka bukan orang bodoh, kau tahu, mereka tahu semua perihal dekomposisi ... itulah mengapa mereka mengambil rasa sakit untuk membungkusnya [dan menyegel makamnya]."
Sebagian besar darah biru Cina pada periode ini membuat. upaya untuk melestarikan badan mereka sesudah kematian, tetapi hanya sedikit yg berhasil. Banyak dari mereka yg dibaringkan di peti mati kerikil giok atau bahkan baju zirah dari kerikil permata di bawah paham yg salah bahwa kerikil berharga akan melindungi mereka dari pembusukan. Bagaimanapun, Lady Dai sanggup bertahan, hanya alasannya ialah ia benar-benar tertutup dari lingkungan.
|
|
