Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah
Minggu, 27 April 2025

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah

Saturday, July 27, 2019

Menggunakan kekuatan dahsyat komputasi menghaluskan hasil terjemahan

Menggunakan kekuatan dahsyat komputasi menghaluskan hasil terjemahan Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah

Pada suatu pertemuan yg dilaksanakan di Google pada tahun 2004, pokok bahasannya terarah pada sebuah surel yg diterima perusahaan itu dari seorang penggemar di Korsel. Sergey Brin yg merupakan salah satu dari dua pendiri Perusahaan Google, menjalankan pesan itu melalui sebuah layanan terjemahan otomatis yg telah dipatenkan perusahaan itu.

Pesan itu berbunyi Google yaitu mesin pencari favorit, tapi hasil terjemahan mengatakan: "Irisan ikan mentah memasang ladam kehendak. Hal bawang hijau Google!"

Pak Brin menyampaikan Google harus bisa, melakukannya lebih baik. Enam tahun lalu, layanan gratis Penerjemahan Google menangani 52 bahasa, lebih dari sistem lain yg serupa, & orang-orang memakainya ratusan juta kali seminggu untuk menerjemahkan halaman-halaman Web & naskah lain.

"Apa yg kau lihat pada Penerjemahan Google merupakan karya seni" dalam penerjemahan komputer yg tak dibatasi oleh wilayah subyek tertentu, ujar Alon Lavie, seorang kolega profesor peneliti pada Institut Teknologi Bahasa di Universitas Carnegie Mellon, menyerupai yg dikutip The New York Times.

Usaha Google untuk berekspansi lebih dari sekedar mesin pencari telah menghasilkan aneka macam kesuksesan. Buku-buku digitalnya telah digantung di pengadilan, & pengenalan jejaring sosialnya, Buzz, meningkatkan ketakutan akan privasi. Contoh itu memperlihatkan bahwa Google bisa, salah melangkah saat ia mencoba untuk menantang tradisi perjuangan & konvensi kultural.

Namun kenaikan cepat Google ke tingkat eselon atas pada perjuangan penerjemahan merupakan suatu pengingat perihal apa yg akan terjadi jikalau Google melepaskan kekuatan komputasinya yg dahsyat terhadap masalah-masalah rumit.

Jaringan pusat-pusat data yg dibangunya untuk pencarian Web kini bisa, saja menjadi komputer terbesar di dunia jikalau digabungkan. Google menggunakan mesin itu untuk menekan batas-batas teknologi penerjemahan. Sebagai contoh, kira-kira dua bulan kemudian ia menyampaikan bahwa ia se&g bekerja menggabungkan peralatan penerjemahannya dengan analisis gambar yg sanggup menerjemahkan goresan pena dalam gambar.

"Penerjemahan Mesin merupakan salah satu pola terbaik yg memperlihatkan visi strategis Google," ujar Tim O'Reilly yg merupakan pendiri & kepala technology publisher O'Reilly Media. "Itu bukanlah sesuatu yg ditanggapi sangat serius oleh siapa saja. Tapi Google mengerti sesuatu perihal data yg tak diketahui orang lain, & ia sudi buat investasi yg perlu untuk mengatasi masalah-masalah rumit ini lebih dulu dari pasar."

Menciptakan satu mesin penerjemah sudah usang dilihat sebagai salah satu tantangan tersulit dalam bi&g kecerdasan buatan. Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan komputer mencoba menggunakan sebuah pendekatan menurut aturan-aturan yaitu mengajarkan komputer aturan-aturan linguistik dua bahasa & memberikannya kamus-kamus yg diperlukan.

Tapi di pertengahan 1990an, para peneliti mulai memfavoritkan pendekatan statistikal. Mereka menemukan bahwa jikalau mereka memberitahukan komputer ribuan / jutaan paragraf beserta hasil terjemahan manusianya, komputer itu bisa, berguru buat terkaan akurat mengenai bagaimana menerjemahkan naskah-naskah baru.

Ternyata teknik ini yg memerlukan data yg sangat besar & kekuatan komputasi, sangat cocok dengan situasi & kondisi Google.

"Infrastruktur kami sangat sesuai dengan ini," kata Vic Gundotra yg merupakan wakil presiden cuilan teknik di Google. "Kami bisa, melaksanakan pendekatan-pendekatan yg bahkan tak bisa, diimpikan pihak lain."

Sistem-sistem penerjemahan otomat masih jauh dari sempurna, bahkan Google tak akan buat para penerjemah insan kehilangan pekerjaan dalam waktu bersahabat ini. Para mahir menyampaikan sangatlah sulit bagi sebuah komputer untuk memecahkan satu kalimat ke dalam bagian-bagian kemudian menerjemahkan & menyatukan mereka kembali.

Tapi layanan Google cukup tidak mengecewakan untuk memberikan inti dari sebuah artikel berita, & itu telah menjadi sumber instan penerjemahan bagi jutaan orang. "Jika kau menginginkan sebuah terjemahan bergairah siap saji, itu merupakan daerah untuk dikunjungi. ujar Philip Resnik yg merupakan mahir penerjemahan mesin & seorang kolega profesor pada cuilan linguistik di Universitas Maryland, College Park.

Seperti para pesaingnya di lapangan, yg paling dikenal Microsoft & I.B.M., Google telah memasukkan mesin penerjemahnya dengan transkrip pembukaan Perserikatan Bangsa-Bangsa yg diterjemahkan oleh insan ke dalam enam bahasa, & dari Parlemen Eropa yg diterjemahkan ke dalam 23 bahasa. Materi-materi dasar ini dipakai untuk melatih sistemnya dengan bahasa-bahasa paling umum.

Tapi Google telah menjelajah naskah Web, begitu juga data dari proyek pemindaian buku & sumber-sumber lain, untuk bergerak ke luar batas bahasa-bahasa itu. Untuk bahasa yg lebih tak jelas, ia menghadirkan sebuah "kotak perperalatanan" yg membantu para pengguna dalam penerjemahan & kemudian menambahkan naskah-naskah tersebut ke dalam basis datanya.

Penawaran Google bisa, merugikan penjualan perangkat lunak dari perusahaan menyerupai I.B.M. Tapi penerjemahan otomat nampaknya tidak akan pernah menjadi penghasil uang banyak, setidaknya bukan dari stkamur perjuangan iklan Google. Tetap saja, kerja keras Google bisa, menguntungkan dalam aneka macam hal.

Oleh sebab iklan-iklan Google online di mana-mana, apa pun yg buat orang gampang menggunakan Web menguntungkan perusahaan itu. Dan sistem itu bisa, mengarah kepada aplikasi-aplikasi baru. Beberapa ahad lalu, perusahaan itu menyampaikan ia akan menggunakan pengenalan bunyi untuk buat tulisan-tulisan di bawah gambar video YouTube berbahasa Inggris, yg kemudian bisa, diterjemahkan ke dalam 50 bahasa lain.

"Teknologi ini bisa, buat barikade bahasa hilang," kata Franz Och yg merupakan kepala ilmuwan di Google yg mengepalai tim penerjemahan mesin perusahaan itu. "Itu bisa, memperkenankan siapa saja untuk berkomunikasi dengan yg lain."

Pak Och seorang peneliti Jerman yg sebelumya bekerja di Universitas California Selatan, menyampaikan ia pada mulanya enggan bergabung dengan Google, takut perusahaan itu akan memperlakukan penerjemahan sebagai proyek sampingan. Larry Page yg merupaka pendiri Google satunya, memanggil & meyakinkan Pak Och.

"Pada dasarnya ia berkata bahwa ini merupakan sesuatu yg sangat penting bagi Google," kata Pak Och barusan. Pak Och masuk pada tahun 2004 & segera membawa kesepakatan dari Pak Page ke dalam uji coba.

Sementara banyak sistem penerjemahan serupa dengan punya Google menggunakan sampai milyaran naskah kata-kata untuk membangun pemetaan sebuah bahasa, Google menggunakan lebih banyak lagi: beberapa ratus milyar kata-kata dalam bahasa Inggris. "Pemetaannya menjadi lebih baik & terus membaik jikalau lebih banyak naskah yg diproses," ujar Pak Och.

Usaha keras jadinya memberikan keuntungan. Setahun lalu, Google memenangkan sebuah kompetisi yg diselenggarakan oleh pemerintah yg menguji aneka macam sistem penerjemahan rumit.

Google telah menggunakan pendekatan serupa yaitu kekuatan komputasi besar, tumpukan data & statistik, untuk mengatasi masalah-masalah rumit lainnya. Sebagai contoh, pada tahun 2007, perusahaan itu mulai memperlihatkan 800-GOOG-411 yg merupakan layanan direktori derma cuma-cuma yg menerjemahkan kata-kata yg diucapkan. Layanan ini memperkenankan Google mengumpulkan aneka macam bunyi dari jutaan orang supaya agar lebih baik dalam hal mengenali bahasa Inggris yg diucapkan.

Setahun lalu, Google meluncurkan sebuah sistem pencarian menurut bunyi yg sama baiknya dengan buatan bertahun-tahun perusahaan lain.

Dan pada final tahun lalu, Google memperkenalkan sebuah layanan yg disebut Goggles yg menganalisa foto-foto telepon genggam, mencocokkannya dengan basis data lebih dari satu milyar gambar-gambar online, termasuk foto-foto aneka macam jalan yg diambil untuk layanan Street Viewnya.

Pak Och mengakui bahwa sistem penerjemahan Google masih membutuhkan penyempurnaan, tapi ia menyampaikan sistem itu cepat menjadi lebih baik. "Kurva penyempurnaan kualitas masih tetap tinggi," tambahnya.

Kateogri Terkait:

Informasi Terkait:

Loading