Otak telah dipetakan sampai bab yg terkecil, tapi masih saja tak seorang pun mengetahui bagaimana semua bab berkomunikasi satu dengan lainnya.
Sebuah penelitian di Proceedings of the National Academy of Sciences mengambil langkah besar dalam mengungkap jaringan otak dengan meneliti bab kecil otak tikus menyerupai yg dilansir oleh ScienceDaily.
Jaringan koneksi otak sebelumnya dikira terlalu rumit untuk digambarkan, tapi biologi molekular & metode komputasi telah berkembang ke titik di mana National Institutes of Health mengumumkan sebuah rencana bernilai 30 juta dolar untuk memetakan "connectome" manusia.
Studi tersebut menunjukkan kekuatan metode gres untuk melacak sirkuit otak.
Ahli neurologi USC College Richard H. Thompson & Larry W. Swanson menggunakan metode tersebut untuk melacak sirkuit yg berhu.bungan dengan kenikmatan makanan.
Sirkuit itu muncul sebagai pola-pola bulat putaran yg mengindikasikan bahwa setidaknya di bab otak tikus ini, diagram jaringan nampak menyerupai jaringan terdistribusi.
Para jago neurologi terbagi antara mereka dengan pan&gan tradisional bahwa otak terorganisasi secara hirarki yg kebanyakan bagiannya mensuplai pusat-pusat yg lebih tinggi dari kesadaran, & mereka yg dengan pan&gan lebih gres ialah bahwa otak merupakan jaringan datar yg menyerupai internet.
"Kami mulai di satu daerah & melihat koneksinya. Hal itu membawa kepada suatu rangkaian yg sangat rumit dari putaran & sirkuit. Itu bukan diagram yg bersifat organisasi. Tak ada atas & bawah," kata Swanson yg merupakan anggota National Academy of Sciences & Profesor di Milo Don and Lucille Appleman bab Sains Biologi di USC College.
Penelitian pelacakan sirkuit otak lainnya ketika ini hanya memfokuskan pada sinyal, satu arah, satu lokasi.
"Kita sanggup melihat sampai empat hu.bungan dalam satu sirkuit pada binatang yg sama pada waktu yg sama. Itu merupakan penemuan teknologi kami," kata Swanson.
Model Internet akan menjelaskan kemampuan otak untuk mengatasi lebih banyak kerusakan lokal, kata Swanson.
"Anda sanggup melumpuhkan hampir setiap bab Internet & bab lainnya tetap bekerja."
Bantahan pertama Swanson ihwal model distribusi dari otak muncul dalam bukunya Brain Architecture: Understanding the Basic Plan (Oxford University Press, 2003).
Penelitian PNAS nampaknya mendukung pan&gannya.
"Ada model alternatif. Itu belum dibuktikan, tapi mari kita pikirkan kembali cara tradisional ihwal bagaimana otak bekerja," katanya.
"Bagian korteks otak yg kau pikir sangat penting bukanlah satu-satunya bab saraf yg memilih tingkah laris kita."
Penelitian yg dijelaskan dalam studi PNAS didukung oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke di National Institutes of Health.
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: