[Sains Box] 'Tidak Ada Tuhan Dan Tidak Ada Akhirat', Tulis Stephen Hawking
 
Buku terakhir karya fisikawan Stephen Hawking, yg diterbitkan beberapa hari kemarin, mencoba menjawab pertanyaan terbesar dari semuanya. Hawking, yg telah meninggal pada bulan Maret yg kemudian di usia 76 tahun, tentu saja tidak absurd untuk merenungkan beberapa pertanyaan ilmiah dan filosofis yg paling penting di zaman kita.
Dalam sebuah buku yg berjudul "Brief Answers to the Big Questions" yg gres diterbitkan dan merupakan buku terakhir dari Stephen Hawking, andal fisika populer itu menunjukkan aliran pribadinya sendiri wacana beberapa pertanyaan terbesar umat manusia. Salah satunya tentu yg paling mengejutkan.
Baca Juga:
- Ilmuwan Mendorong NASA Untuk Misi Khusus Mencari Alien
- Kerangka Bocah Ini Mulutnya Disumpal Batu, Benarkah Ia Vampir?
Berbicara wacana topik apakah ada Tuhan atau kehidupan sesudah kematian, dia menulis:
"Tidak ada yg membuat alam semesta dan tidak ada yg mengarahkan nasib kita. Ini menuntun aku pada realisasi yg dalam: mungkin tidak ada nirwana dan alam abadi juga. Saya pikir keyakinan di alam abadi hanyalah angan-angan."
"Tidak ada bukti yg sanggup mendapatkan amanah untuk itu, dan itu terbang di hadapan semua yg kita ketahui dalam sains."
Wow, sebuah pernyataan yg tentu sangat menentang banyak aliran orang. Bagaimana tidak, ia mengatakan, “Tidak ada yg membuat alam semesta” ini sama halnya dengan ‘Tidak ada Tuhan’. Anda setuju?
Di lain topik, wacana topik perjalanan waktu ia mencatat bahwa "perjalanan kembali ke masa kemudian tidak sanggup dikesampingkan sesuai dengan pemahaman kita ketika ini". Hawking populer pernah mengadakan pesta dan mengundang penjelajah waktu dari masa depan untuk berpartisipasi, namun tidak ada yg muncul.
Mengenai duduk perkara masa depan umat insan sbg peradaban ruang angkasa, Hawking optimis, menyatakan bahwa "dalam seratus tahun ke depan kita akan sanggup melsayakan perjalanan ke mana saja di tata surya."
"Dia menyadari bahwa orang-orang secara khusus menginginkan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ini," kata putrinya, Lucy.
"Dia meminta kita untuk tidak pergi ke masa depan secara membuta. Seberapa baik rekam jejak ras insan dalam memakai kemajuan teknologi untuk kebaikan orang biasa?"
Sudah sangat jelas, aliran ini akan ditentang oleh banyak orang. Namun, sejauh itu, silahkan Anda tetap berada pada keyakinan Anda masing-masing. Toh berdasarkan saya, antara sains dan keyakinan harus tetap berjalan beriringan.
| 
 | 
 | 
(yahoo)
 




