Menggunakan Senjata Kanker Untuk Melawan Dirinya Sendiri
Kamis, 17 April 2025

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Menggunakan Senjata Kanker Untuk Melawan Dirinya Sendiri

Friday, June 14, 2019

Tumor nampaknya menenangkan sistem imun kita dengan cara menyadap kode-kode badan kita, tapi kita bisa, saja menggunakan trik ini untuk memburu & menaklukkannya.

Tumor nampaknya menenangkan sistem imun kita dengan cara menyadap aba-aba Menggunakan Senjata Kanker Untuk Melawan Dirinya Sendiri

Melanoma bukan hanya sebagai salah satu jenis tumor yg paling ganas tapi sel kanker tersebut bisa bertahan & bereproduksi meski badan berusaha keras untuk menghancurkannya. Profesor Vincenzo Cerundolo yg merupakan Direktur MRC Unit Imunologi Manusia di Universitas Oxford telah mencoba mencari tahu bagaimana melanoma bertahan terhadap serangan-serangan ini.

Tubuh kita terus-menerus bertarung melawan infeksi-infeksi & sel-sel ganas. Kita mempunyai banyak metode pertahanan sebagai penggalan dari sistem kekebalan / imun kita yaitu bala tentara yg sangat besar lengkap dengan banyak sekali jenis pasukan serta manuver-manuver.

Jenjang kepangkatannya termasuk sejenis sel berpengaruh yg disebut neutrofil. Neutrofil dipadatkan penuh dengan enzim-enzim berpengaruh yg sanggup menghancurkan sel-sel pada waktu yg sama merekrut bala proteksi ke wilayah pera&gan tersebut. Akan tetapi menyerupai dalam pertempuran mana pun, ada ketakutan akan serangan terhadap teman sendiri jadi sistem imun sanggup dengan cepat mengeluarkan protein-protein pembawa pesan yg mengembalikan pasukan-pasukan ke dalam posisi pasif biar mereka tidak merusak sel-sel badan sendiri.

Masalahnya yaitu bahwa sebagaimana aba-aba apapun yg dipakai dalam perang, pihak musuh bisa, memecahkannya. Tim Vincenzo baru-baru ini menemukan bahwa melanoma melaksanakan hal yg sama sebab mereka juga memproduksi protein-protein pembawa pesan yg memberi sinyal pada pera&gan untuk berhenti.

Protein yg dimaksud yaitu serum amiloid A (SAA) & serum tersebut mengubah neutrofil dari bergairah menjadi anti pera&gan. Dengan kata lain, melanoma nampaknya telah menyebarkan suatu cara untuk memanipulasi prosedur keamanan badan itu sendiri biar agar mereka tidak dihancurkan.

Saygnya, walaupun bagi melanoma, memproduksi neutrofil anti pera&gan bukanlah imbas satu-satunya protein itu. Penelitian terakhir tim Vincenzo yg dipublikasikan di Nature Immunology menyampaikan bahwa SAA juga mempengaruhi tipe sel imun satunya lagi yg disebut invarian pembunuh alami sel T (iPAT) di mana sel itu mempunyai imbas sebaliknya yaitu mendahului memulai respon imun dengan mengaktivasi sel-sel penghasi antibodi (limfosit B) & merekrut lebih banyak sel yg bisa menghancurkan sel-sel yg terinfeksi tumor / virus (Pembunuh limfosit T).

Vincenzo menjelaskan bahwa "SAA dipakai dalam badan untuk mengatur sistem imun yaitu menjaga badan tetap waspada terhadap serangan tapi menghentikannya dari perjuangan melaksanakan kerusakan apapun yg tidak diminta. Pertanyaan perihal bagaimana melanoma bisa, mengalahkan pertahanan sistem imun telah ditanyakan dalam waktu yg cukup usang & melanoma mempunyai banyak trik, tapi kami pikir penggunaan protein ini oleh melanoma merupakan hal yg sangat penting. Akan tetapi mengetahui bahwa SAA juga berinteraksi dengan sel-sel iPAT ini merupakan hasil yg sangat tak terduga & itu berarti ada cara yg mungkin untuk mengembalikan respon imun anti tumor."

Pada orang-orang yg sehat, jumlah sel-sel neutrofil sudah berada diatas sel-sel iPAT, tapi pada pasien-pasien kanker bahkan ada lebih kurang sel-sel iPAT untuk menyerang tumor-tumor tersebut. Vincenzo mengatakan, "ini gres dalam tahap permulaan tapi ada obat-obat yg sanggup memacu aktifasi sel-sel iPAT yg bisa, saja kita gunakan untuk buat sistem imun pasien untuk mengadakan perlawanan."

"Tubuh kita ditempatkan pada posisi yg agak berhati-hati sebab kita tak mau sistem imun kita merusak bagian-bagian sehat badan kita, tapi kalau kita tahu apa yg kita lakukan, kita bisa, mengaktifkan sistem imun di bagian-bagian & waktu saat kita membutuhkannya. SAA dikeluarkan selama pera&gan dari tiap dilema akut / kronis menyerupai influensa / artritis. Jika kita bisa, memanipulasi sel-sel iPAT secukupnya, hal tersebut bisa, menjadi prospek yg sangat menarik, bukan saja untuk kanker tapi untuk banyak penyakit pera&gan lainnya."

http://www.nature.com/ni/journal/vaop/ncurrent/full/ni.1942.html

Kategori Terkait:

Informasi Terkait:

Loading