Memiliki keterikatan dengan anjing kedengarannya ibarat pengobatan yg tepat bagi bawah umur yg kehilangan kepercayaan mereka terhadap orang-orang.
Penelitian yg dipimpin oleh Trisha Markle yg sudah usang menggeluti bi&g psikologi di Universitas Brigham Young, mempelajari imbas berpengaruh terapi yg dibantu binatang untuk bawah umur yg menderita gangguan hu.bungan reaktif.
Studi panduan yg dilakukannya bersama staf Rumah Sakit Negara Bagian Utah melibatkan dua anjing & satu tim penanganan yg mendukung terapi bagi bawah umur di bawah 10 tahun. Trisha mengawasi kru audio-visual yg merekam & mengkategorikan tingkah laris anak-anak, lisan wajah & interaksi selama sesi terapi.
Anak-anak yg bergumul dengan gangguan hu.bungan reaktif cenderung mempunyai sejarah pelecehan / pengabaian. Tersenyum serta membuka percakapan sering kali tidak tiba secara alami. Di titik itulah anjing masuk ke dalam proses. Anak-anak itu diajarkan cara anjing-anjing mengekspresikan petunjuk-petunjuk emosional & meluangkan waktu bermain dengan mereka, & kesudahannya melatih mereka untuk melaksanakan trik-trik. Setiap anak diberikan waktu sendiri dengan seekor anjing.
"Pada mulanya bawah umur itu gugup, tapi kesudahannya menjadi suka dengan anjing-anjing itu & menanyakan perihal mereka saat anjing-anjing tersebut tak ada," kata Trisha. "Satu orang anak dulunya sangat pendiam & malu-malu, kini ia terbuka & lebih bersemangat."
Terapi yg dibantu binatang dipraktekkan secara luas, & tak kekurangan bukti anekdot perihal keberhasilannya, tapi yg buat penelitian Trisha unik yaitu data kuantitatif yg akan disediakannya melalui kegiatan & evaluasi.
Ketika studi panduan berakhir, Trisha & kedua penasehatnya akan meluncurkan satu studi penuh. Ini akan menjadi investigasi sistematik pertama perihal dampak terapi yg dibantu binatang bagi gangguan hu.bungan reaktif.
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: