Suatu penelitian yg mempelajari pikiran anjing menemukan bahwa para anjing yg gelisah dikala ditinggal sendirian cenderung menyampaikan tingkah laris yg seperti pesimistis.
Penelitian tersebut yg dilakukan oleh para akademisi di Universitas Bristol & yg di&ai oleh RSPCA dipublikasikan hari ini di Current Biology. Studi tersebut menyediakan wawasan penting terhadap emosi anjing & memperkaya pemahaman kita wacana mengapa respon tingkah laris perpisahan terjadi.
Profesor Mike Mendl yg merupakan kepala Keselamatan Hewan & kelompok penelitian Tingkah Laku di Fakultas Sains Kedokteran Hewan Klinik Universitas Bristol yg mengepalai penelitian tersebut mengatakan: "Kita semua mempunyai kecenderungan untuk berpikir bahwa binatang peliharaan kita & binatang lainnya mencicipi emosi-emosi yg seperti dengan emosi kita, tapi kami tak mempunyai cara untuk mengetahuinya secara pribadi alasannya emosi intinya bersifat pribadi. Namun kita bisa, menggunakan temuan penelitian psikologi untuk menyebarkan cara gres untuk mengukur emosi hewan.
"Kita tahu bahwa situasi emosional seseorang menghipnotis evaluasi orang tersebut & orang-orang yg bahagia lebih cenderung menilai situasi yg bermakna gkamu secara positif. Studi kami menyampaikan bahwa hal tersebut berlaku juga pada anjing, dengan kata lain seekor anjing yg optimistis cenderung lebih kurang merasa gelisah dikala ditinggal sendirian daripada anjing yg mempunyai sifat pesimistis."
Untuk mempelajari keputusan pesimistis / optimistis, para anjing di dua sentra evakuasi binatang Inggris dilatih dengan cara sebagai berikut: dikala mangkuk diletakkan pada satu kawasan dalam ruangan (posisi positif) mangkuk tersebut akan berisi makanan, tapi dikala ditempatkan pada kawasan lain (posisi negatif) mangkuk itu kosong. Mangkuk itu kemudian ditempatkan pada kawasan yg bermakna gkamu / membingungkan ialah di antara posisi kasatmata & negatif.
Profesor Mendl menjelaskan: "Para anjing yg berlari cepat ke kawasan membingungkan ini yg seolah-olah mengharapkan hadiah masakan yg positif, diklasifikasikan sebagai pelaksanaan keputusan optimistis. Yang menarik, anjing-anjing tersebut cenderung lebih kurang menyampaikan tingkah laris yg seperti kegelisahan dikala ditinggal sendirian dalam waktu yg tidak lama.
Dr. Samantha Gaines yg merupakan Wakil Ketua Bagian Pengawalan Hewan dari RSPCA mengatakan: "Banyak anjing dilepas setiap tahun alasannya menyampaikan tingkah laris yg berhu.bungan dengan perpisahan. Beberapa pemilik anjing menganggap bahwa anjing-anjing yg menyampaikan tingkah laris kegelisahan sebagai respon perpisahan baik-baik saja, & tidak mencari perawatan bagi binatang peliharaan mereka. Penelitian ini menyampaikan bahwa setidaknya beberapa anjing tersebut mungkin mempunyai keadaan emosional negatif yg mendasar, & para pemilik didorong untuk mencari perawatan untuk kebaikan anjing mereka & meminimalisir kebutuhan untuk melepas binatang peliharaan mereka. Beberapa anjing juga bisa, saja lebih rentan menyebarkan tingkah laris ini & harus dicarikan pemilik yg cocok.
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: