Obat asma yg biasa dipakai di Jepang & Korea untuk mengobati asma diketahui bisa menghentikan penyebaran sel-sel kanker payudara yg biasanya tahan terhadap kemoterapi, berdasarkan penelitian baru.
Foto: Flickr
"Tranilas, obat yg disetujui penggunaannya di Jepang & Korea Selatan telah dipakai lebih dari dua dekade untuk mengobati asma & gangguan alergis lainnya termasuk alergi rinitis & dermatitis atopik," kata Dr. Gerald Prud'homme.
Dr. Prud'homme yakni patolog yg memimpin studi tersebut. Dia menambahkan: "Saat ini, studi kami merupakan yg pertama menemukan bahwa obat tersebut bisa menghentikan kanker payudara dari proses penyebarannya serta bagaimana obat tersebut mengincar sel-sel kanker payudara." Demikian menyerupai yg dikutip dari Physorg, Rabu (03/11/10).
Para peneliti menumbuhkan sel-sel punca kanker payudara yg memperlihatkan peningkatan sel-sel kanker lain dalam pembiakan. Sel-sel tersebut disuntikkan ke dua kelompok tikus termasuk satu kelompok yg juga dirawat dengan tranilas. Dr. Prud'homme & para koleganya menemukan obat itu mengurangi pertanaman tumor utama yg mempunyai sifat kanker pada angka 50 persen & mencegah penyebaran kanker tersebut ke paru-paru. Para peneliti juga mengidentifikasi sebuah molekul dalam sel kanker itu yg terikat pada tranilas & kelihatannya merupakan penyebab imbas anti kanker ini.
Tranilas terikat dengan sebuah molekul yg dikenal sebagai reseptor hidrokarbon aril yg mengatur pertanaman sel & beberapa aspek imunitas. Hal ini buat obat tersebut berguna dalam mengobati banyak sekali alergi, penyakit ra&g & kanker.
"Hasil ini sangat memperlihatkan impian & kami se&g memperluas studi kami. Studi-studi yg lebih jauh lagi diharapkan untuk memilih apakah obat tersebut efektif terhadap tipe kanker payudara berbeda serta kanker lainnya, serta interaksinya dengan obat-obatan anti kanker," tutupnya.
Studi ini dipublikasikan di jurnal PLoS ONE (03/11/10).
http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0013831
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: