Sifat suka menolong para anak kecil menjadi berkurang saat mereka melihat bahwa orang yg ingin mereka tolong melaksanakan tindakan yg tidak baik terhadap orang lain. Hal tersebut juga berkurang saat mereka melihat bahwa obyek perhatian mereka bermaksud tidak baik terhadap orang lain walaupun hal yg tidak baik tersebut tidak dilakukan.
Foto: Flickr
Hal-hal yg disebutkan di atas merupakan kesimpulan dari dua penelitian gres terhadap bawah umur berumur 3 tahun yg diselenggarakan oleh para peneliti di Institut Max Planck penggalan Antropologi Evolusioner di Leipzig, Jerman.
"Dalam perjuangan untuk mengetahui bahwa bawah umur merupakan penolong yg cukup rumit & selektif, studi kami memperlihatkan bahwa para anak kecil tak hanya sensitif terhadap sikap adab orang lain tapi juga terhadap maksud di balik sikap tersebut," berdasarkan Amrisha Vaish yg merupakan peneliti posdoktoral di Institut Max Planck penggalan Antropologi Evolusioner Jerman & merupakan pemimpin penelitian tersebut. Demikian menyerupai yg dilansir oleh Science Blog (15/11/10).
Para peneliti melaksanakan dua studi bersama 100 orang anak Jerman kelas menengah yg berumur 3 tahun. Anak-anak tersebut berpartisipasi dalam beberapa skenario di mana para bintang film cukup umur melaksanakan banyak sekali ekting yg melibatkan tindakan suka menolong (menyatukan kembali lukisan yg dirobek seseorang, tindakan tidak baik (merobek lukisan orang lain), maksud yg tidak baik (ingin merobek lukisan orang lain tapi tak bisa,), & tindakan tidak baik yg tidak sengaja (secara tidak sengaja merobek lukisan orang lain). Orang-orang cukup umur tersebut kemudian mulai memainkan satu permainan di mana tindakan suka menolong para anak diukur dengan cara apakah mereka menawarkan penggalan mainan yg hilang kepada para orang cukup umur / tidak.
Penelitian tersebut menerangi pemahaman kita perihal perkembangan adab bawah umur & hal tersebut menjadikan pertanyaan perihal perkiraan kita bahwa bawah umur kecil bukanlah penolong yg selektif tapi membantu semua orang dengan cara yg sama.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Child Development.
http://www.srcd.org/
http://tinyurl.com/young-children-development
Kategori Terkait:
Informasi Terkait: