Utamanya, kita menentukan sahabat alasannya ialah mempunyai kesamaan minat & bukan semata-mata alasannya ialah kita sangat bahagia dengan mereka, berdasarkan penelitian.
 
 
 
 Para peneliti menemukan bahwa mempunyai antusiasme & kegemaran yg sama membuat ikatan yg kuat, akan tetapi dikala kita merubah minat / ketertarikan tersebut kita juga merubah / mengganti teman-teman kita.
 
 Para ilmuan meneliti situs Facebook & mencoba untuk menguak rahasia pertemanan dalam dunia konkret & ka&g kala hal tersebut bisa, segampang mempunyai favorit X yg sama.
 
 Jutaan orang merupakan anggota jejaring sosial online menyerupai Facebook / Twitter, daerah mereka bergabung dengan banyak sekali grup sesuai dengan minat / hobi mereka.
 
 Fenomena ini menjadikan pertemanan semakin hari dikotak-kotakkan oleh kelompok-kelompok, & memicu para ilmuwan untuk menganalisa efek kupu-kupu sosial mengenai bagaimana kita mengganti sahabat sepanjang dalam kehidupan kita.
 
 Selama studi tersebut, para peneliti membangun sebuah model komputer jejaring sosial yg sebenarnya.
 
 Mereka menemukan bahwa dalam masyarakat / kelompok sosial, kita seringkali membentuk kelompok-kelompok & bulat sahabat dengan minat yg sama, contohnya politik, musik, agama, olahraga / profesi yg sama.
 
 Walaupun pertemanan berlalu, kita cenderung tertarik pada orang-orang yg menikmati hal-hal yg kita nikmati / mendukung tim sepak bola yg sama.
 
 Para ilmuwan dari Universitas Southampton, Royal Holloway, Universitas London, & Institut Zoologi di Kebun Binatang London berkesimpulan bahwa orang-orang tiba & pergi dari satu kelompok ke kelompok lainnya dikala minat / ketertarikan mereka berubah, biasanya membentuk ikatan sahabat yg kuat.
 
 "Kami merubah modelnya semoga para individu cenderung membentuk hu.bungan dengan orang lain yg menyerupai & kami melihat kelompok-kelompok mulai terbentuk," kata Dr. Sebastian Funk dari Institut Zoologi, menyerupai yg dikutip dari Telegraph (01/12/10).
 
 Para peneliti kemudian melihat apa yg terjadi dikala minat orang-orang berubah, contohnya mereka mempunyai hobi baru.
 
 Dr. Funk mengatakan: "Sesuatu hal yg mengagumkan untuk melihat bagaimana kelompok-kelompok bisa, terbentuk tanpa seseorang yg mengorganisir semuanya.
 
 "Kami melihat para individu bergerak dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Sepanjang waktu beberapa kelompok menghilang & di lain pihak kelompok-kelompok gres terbentuk.
 
 "Menarik untuk melihat bahwa kelompok-kelompok gres cenderung gagal / sangat cepat berkembang & bertahan untuk waktu yg lebih usang yg sangat jarang terjadi.
 
 Studi ini dipublikasikan di jurnal Royal Society Interface.
 
 Kategori Terkait:
 
